September 16, 2015

Finding The God #5: Tangis

Tulisan ini merupakan lanjutan dari tulisan saya sebelumnya:Finding The God #4: Mengenal Tauhid

Sebelum masuk Daarut Tauhid, saya tidak pernah benar-benar menyukai ceramah Aa Gym. Di Masjid Daarut Tauhid inilah baru saya mendengarkan dan ternyata ceramahnya penting sekali untuk fondasi hidup.

Pict: Pada kertas tsb terdapat Gambar Kuburan dengan nama kami diatasnya. Kami diminta menuliskan ketika meninggal siapa yang akan datang ke pemakaman dan amal apa yang sudah kita perbuat. Tak ada yang benar-benar bisa saya tulis...


Ketika mengesakan Allah, tak boleh ada sesuatu yang terlalu mendominasi hati selain Allah. Baik itu harta, pasangan, hobi, atau apapun itu. Semua hanya ujian.

Sibuk dengan dunia tanpa mengingat Allah dalam hati, pasti ketenangannya berkurang. Padahal setiap saat Allah ingat kepada kita. Sepantasnya kita setiap saat juga selalu mengingat Allah (dengan dzikir).

Tak perlu kita terlihat hebat dan istimewa di mata manusia, cukup di mata Allah. Tak perlu terkenal di mata manusia, lebih baik terkenal diantara malaikat penduduk langit. Tak perlu mengharap balasan dari manusia, cukup balasan dari Allah. Semua urusan mudah karena dibuat mudah oleh Allah. Ridhla Allah yang harus dikejar. Lakukan hanya hal-hal yang disukai Allah.

Hati pun harus dijaga. Karena akan diminta pertanggungjawabannya. Sekecilnya penyakit hati akan membuat hidup tidak tenang dan menghalangi ke surga. Kami sering dibuat menangis oleh ustadz-ustadz disini. Membersihkan hati memang harus diawali dengan mengingat dosa dan tangis adalah buktinya.
Pict: Renungan

Itulah sekelumit pelajaran yang saya petik dari Daarut Tauhid, materi tauhid saya dapatkan berulang-ulang selama 30 hari hingga seperti me-brainwashed saya dan teman-teman. Semuanya menancap kuat dan mengakar di Qolbu kami. Namun, Tauhid harus di re-charge terus, karena ketika kembali ke kehidupan riil tidak semudah itu untuk selalu mengingatnya.. .
:))