Kembali ke 4 bulan yang lalu, ketika mataku membaca tak percaya, sms dari UGM yg menyatakan aku diterima di geologi. Hummf...rasanya dunia seperti disinari lampu 1000 watt, dan meledak...duarr! hatiku terpaku karna senang & bangga, ibuku memelukku dan wah...pokoknya ingin merasakan hal itu lagi.
Ok. Sekarang aku sudah menjalani hariku dengan memelototi mineral-mineral sampai mata merah di jurusan geologi. Dan masih banggakah aku? Tentu saja. Tiap hari kami membicarakan tambang & mempelajari energi, keren kan? Gimana ngga bangga?! Mungkin orang luar Jawa familiar dengan profesi geologist, namun seumur2 ngga ada orang di desaku jadi geologist, yeah, beginilah anak desa. Warga desaku kebanyakan jadi tukang kayu atau PNS. Karena itulah aku suka, aku suka menjadi berbeda.
Tapi kadang aku merasa terlalu memaksakan diri, bukannya aku tak punya mimpi, tapi kenapa aku menyusahkan diriku sendiri. Kenapa ngga jadi guru saja seperti orang lain di desaku. Mudah dan ngga bikin mumet. Masuk jurusan geologi berarti kita nantinya akan masuk dunia perusahaan tambang, migas, yg tidak mungkin kita bisa santai di dalamnya. Tidak seperti guru yg telat tak masalah dan ngga masuk kerja bukan masalah besar, kualitas pekerjaanpun tak begitu penting, tak dinilai memang. Ada guru yg tak bisa mengajar dengan baik, tetap digaji. Sedang bila kerja seorang geologist tak becus, tamatlah...kerja di perusahaan seperti itu tentu lebih beresiko kan??kenapa aku memilih jalan ini?lagipula meski banyak hal menarik ditawarkan geologi, bukan berarti kuliahnya mudah dilewati. Di geologi terkenal lulusnya yg susah, lama.Rata-rata 5 tahuan. Nilainya juga pelit minta ampun. Banyak yg IPnya rendah-rendah. Kuliahnya banyak sekali hafalannya. Neraka bagi yg ngga suka hafalan.
Bukan hanya itu kesusahannya. Geologi itu terkenal keras, kita harus kuat fisik & mental. Ospek disini sampai 1 semester dan lebih "joss" dari pada ospek teknik saja. Merangkak, berlari, push up, sit up, telentang menentang mentari, bernyanyi, dimaki...dan banyak lagi..huff Asyik kan..hwehei..
Ada suatu fenomena, BEM UGM pasti terdiri dari mahasiswa dari berbagai jurusan. Prosentase yg paling sedikit yg ikut BEM tiap tahun pastilah dari geologi. Walau tadinya banyak yg daftar tapi akhirnya memilih mundur karna dihadang gunung-gunung tugas, paper, laporan yg selalu menunggu kami tiap hari. Bahkan akhir pekan juga dipakai mengerjakan semua itu......(to be continued)
Ok. Sekarang aku sudah menjalani hariku dengan memelototi mineral-mineral sampai mata merah di jurusan geologi. Dan masih banggakah aku? Tentu saja. Tiap hari kami membicarakan tambang & mempelajari energi, keren kan? Gimana ngga bangga?! Mungkin orang luar Jawa familiar dengan profesi geologist, namun seumur2 ngga ada orang di desaku jadi geologist, yeah, beginilah anak desa. Warga desaku kebanyakan jadi tukang kayu atau PNS. Karena itulah aku suka, aku suka menjadi berbeda.
Bukan hanya itu kesusahannya. Geologi itu terkenal keras, kita harus kuat fisik & mental. Ospek disini sampai 1 semester dan lebih "joss" dari pada ospek teknik saja. Merangkak, berlari, push up, sit up, telentang menentang mentari, bernyanyi, dimaki...dan banyak lagi..huff Asyik kan..hwehei..
Ada suatu fenomena, BEM UGM pasti terdiri dari mahasiswa dari berbagai jurusan. Prosentase yg paling sedikit yg ikut BEM tiap tahun pastilah dari geologi. Walau tadinya banyak yg daftar tapi akhirnya memilih mundur karna dihadang gunung-gunung tugas, paper, laporan yg selalu menunggu kami tiap hari. Bahkan akhir pekan juga dipakai mengerjakan semua itu......(to be continued)
Salut.
ReplyDelete